NEWS
DETAILS
Kamis, 14 Dec 2023 12:00 - Asosiasi Honda Jakarta

Dalam perjalanan sehari-hari, sebagai pengendara motor kita kerap menemui rombongan berjalan beriringan, baik motor maupun mobil.  

Dan bukan sekali dua kali,  kita  juga menyaksikan banyak peristiwa kecelakaan berawal seperti situasi  seperti ini, hanya gara-gara gerakan pengereman mendadak di depan kita,  membuat kita tidak memiliki ruang yang cukup untuk  melakukan pengereman sehingga  terjadi kecelakaan beruntun.

Lantas apa yang harus diperhatikan pengendara saat berkendara dalam situasi tersebut? 

Perhatikan Jarak

Pertama, kita perlu menyadari bahwa ada potensi bahaya bisa terjadi jika ada mobil di depan kita melakukan gerakan tiba-tiba. 

Tindakan perlambatan terjadi karena mobil tersebut ingin memberikan kesempatan jalan kepada pengendara lain yang ingin masuk ke jalurnya.

Kedua, gagal menjaga jarak aman merupakan satu dari lima perilaku salah yang menyebabkan kecelakaan yang dialami motor paling belakang. Sehingga kita perlu menambah jarak aman dengan cara mengurangi kecepatan. Ketiga adalah selalu perhatikan kondisi dan situasi walaupun terlihat aman sekalipun. 

Biasakan Berada Dalam Jarak Aman

Lantas berapa panjang jarak aman berkendara? Jarak aman yang dianjurkan saat mengendarai sepeda motor beriringan dengan kecepatan 40 km/jam adalah 20 meter sampai dengan jarak aman 30 meter. Mewujudkan jarak 30 meter saat berkendara akan sulit karena tidak ada patokan dan mengandalkan perasaan.

Disarankan menggunakan parameter satuan waktu yaitu detik. Menggunakan rumus kecepatan, jarak dan waktu maka dengan kecepatan konstan 40 km/jam dalam 1 detik akan menghasilkan jarak 11,1 meter.

Dengan menggunakan detik inilah kita akan lebih mudah menemukan pendekatan visual yang ideal tentang jarak aman sesungguhnya. Untuk mempermudah menghitung detik harus menggunakan bantuan tiang atau benda-benda yang diam di sekitar jalan.  

Pantau Kecepatan

Gunakan kendaraan lain yang berjalan dengan kecepatan yang akan kita pantau. Kendaraan tersebut berjalan meninggalkan tiang sebagai patokan awal menghitung dan durasi waktu yang telah ditetapkan.

Jika kecepatan 40 km/jam yang dipantau, maka patokannya adalah jarak mulai dari kendaraan meninggalkan tiang dan berjalan selama 2 atau 3 detik, maka kita akan mendapatkan jarak visual sebagai gambaran yang harus kita gunakan sebagai jarak aman. 

Point keselamatan pada situasi ini adalah dengan menjaga jarak aman dari kendaraan lain dan melakukan  tindakan mengantisipasi bahaya dengan aman, jika pengendara di depan berhenti tiba-tiba.

Agar dalam kondisi apapun nyaman berkendara di  jalan, dibutuhkan motor yang Tangguh dan prima. Untuk itu lakukan pemeriksaan secara rutin di bengkel AHASS agar seluruh  fitur dan komponen sepeda motor  termasuk ban tetap bisa bekerja secara optimal. 

Ada baiknya memanfaatkan pula layanan booking service dan layanan kunjung AHASS untuk kebebasan waktu dalam melakukan service.*

RELATED
NEWS
TOP 5 NEWS
TWITTER
FACEBOOK