Momen libur lebaran telah selesai. Bagi para pemotor yang melakukan perjalanan mudik menggunakan kendaraannya di saat liburan, pasti wajib melakukan perawatan secara teliti.
Bepergian jarak, jauh jelas membuat kendaraan bekerja lebih keras. Sebab, ada kemungkinan motor yang dikendarai tidak lagi dalam kondisi prima.
Karenanya, sangat perlu melakukan pengecekan dan perawatan yang tepat terhadap kendaraan, sebelum kembali memulai rutinitas. Sebab kondisi motor yag prima merupakan salah satu faktor penunjang keselamatan dan kelancaran berkendara.
Lantas bagian motor manakah yang harus diperiksa? Mari kita Simak tips berikut ini:
Ini langkah awal yang perlu dilakukan oleh pengendara, selepas menempuh perjalanan jarak jauh.
Mencuci motor dari kotoran yang menempel, seperti debu, tanah dan juga minyak. Sebab, kotoran tersebut berpotensi menghambat kinerja komponen kendaraan atau bahkan membuatnya rusak seperti berkarat.
Pengecekan oli mesin bisa dilihat dari sisi volume, kekentalan, maupun warna cairan.
FYI, oli mesin yang masih layak pakai memiliki tekstur cairan yang kental dan bening dan volumenya tidak berkurang sesuai standar yang ditentukan oleh pabrikan.
Idealnya, penggantian oli dilakukan setiap 3.000 km atau per 3 bulan, tergantung mana yang dicapai terlebih dahulu.
Untuk pengecekan kualitas oli mesin dapat dilakukan secara manual dengan memanfaatkan stik yang menyatu pada tutup oli pada mesin sepeda motor.
Pastikan kondisi accu tidak lemah atau rusak, biar fungsi kelistrikan pada motor bekerja dengan baik, termasuk fungsi starter engine untuk menghidupkan mesin. Pengecekan accu bisa dilakukan dengan meraba permukaan bodi dan memastikan tidak menggembung.
Atau bisa juga gunakan voltmeter untuk memantau voltase aki motor yang pada kondisi normal berada di kisaran angka 12,4 volt.
Filter udara yang kotor membuat tarikan motor akan terasa berat dan dalam kasus yang lebih parah bisa membuat mesin motor menjadi tersendat.
Hal ini tentunya juga akan berdampak pada konsumsi bahan bakar yang menjadi boros alias tidak efisien.
Pengecekan filter udara bisa dilakukan dengan membuka boks filter udara dengan obeng. Biasanya, penggantian filter udara dilakukan setiap 12.000 km-15.000 km atau per 12-15 bulan pemakaian.
Dalam perjalanan jauh dengan kondisi lalu lintas padat, tentu membuat perjalan sering melakukan pengereman. Ini membuat kinerja rem lebih berat yang berimbas pada menipisnya kampas rem depan maupun belakang.
Tanda-tanda kampas rem menipis dan perlu diganti adalah dengan mendengar suaranya. Jika terdengar motor berdecit saat mengerem, tuas rem menjadi lebih dalam dan volume minyak rem jadi berkurang.
Biasanya, kinerja suspensi motor menjadi tidak optimal, akibat motor melewati kondisi medan yang tidak ringan
Beberapa cara pengecekan suspense untuk memastikan kondisinya masih layak pakai adalah dengan melihat tampilan selongsong tabungnya.
Jika ada bekas lecet dan berminyak disertai debu menempel, ada indikasi suspensi motor mengalami masalah seperti terjadinya kebocoran oli suspensi.
Yang perlu dicek dari ban sepeda motor adalah kondisi fisik, dimana tidak adanya sobek, lubang, maupun tidak aus atau botak.
Terkait dengan keausan ban, salah satu cara pengecekannya bisa dengan melihat Tread Wheel Indicator (TWI) yang berbentuk tanda panah. Jika permukaan ban sudah menyentuh tanda panah tersebut, artinya karet ban sudah menipis dan perlu diganti.
Selain itu, perhatikan pula tekanan anginnya apakah sudah sesuai dengan standard yang disarankan oleh pabrikan.
Jika step by step pemeriksaan di atas terlalu sulit dikerjakan sendiri, sebaiknya langsung bawa sepeda motor ke bengkel AHASS.
Lakukan pemeriksaan sekaligus perawatan motor berkala secara rutin di bengkel AHASS agar seluruh fitur dan komponen sepeda motor termasuk ban tetap bisa bekerja secara optimal.
Ada baiknya memanfaatkan pula layanan booking service dan layanan kunjung AHASS untuk kebebasan waktu dalam melakukan service.*