Munculnya kecelakaan bermotor di jalan raya bisa terjadi kapan saja, dan human error disebut-sebut sebagai penyebab utama tingginya jumlah kecelakaan di Indonesia.
Berdasar data Korps Lalu Lintas Kepolisian (Korlantas), disebutkan bahwa 76% kasus kecelakaan yang terjadi di jalan raya, melibatkan sepeda motor.
Jumlah persentase yang tinggi tersebut, kabarnya dikarenakan belum semua pengendara paham menggunakan teknik berkendara yang benar terutama saat dalam situasi bahaya.
Sejatinya, pengguna sepeda motor selain harus bisa berkendara, wajib menguasai teknik pengereman yang benar dan ini jadi aspek kunci agar terhindar dari resiko kecelakaan.
Menurut fakta lain, disebutkan bahwa penyebab tertinggi kecelakaan adalah karena kegagalan menjaga jarak aman dan kecerobohan saat berkendara, termasuk mengabaikan etika dan peraturan berkendara.
Untuk mengurangi risiko kecelakaan, ini beberapa tips praktis terutama untuk para pemula yang sedang belajar naik motor:
Pastikan kondisi tubuh dalam keadaan prima. Kegagalan respons terhadap bahaya sehingga mengakibatkan kecelakaan biasanya disebabkan oleh kondisi pengendara yang kelelahan.
Untuk menghindari kelelahan sebelum dan saat perjalanan, sebaiknya pengemudi melindungi diri dari cuaca dengan menggunakan pakaian yang bisa menghalangi paparan angin dan matahari langsung.
Hindari berkendara pada larut malam atau di luar jam beraktivitas, dan tidak sedang mengonsumsi obat-obatan yang memiliki efek samping pada tubuh.
Apabila pengendara merasa kurang bugar atau mengantuk, disarankan beristirahat sejenak dan tidak melanjutkan perjalanan hingga kondisi badan kembali pulih dan segar.
Saat berkendara, berjaga-jagalah dan atur etika postur berkendara yang benar yaitu posisi duduk yang tegak dan rileks, serta kedua tangan memegang kendali pada stang kemudi dengan siku sedikit dibengkokkan agar memiliki kontrol lebih saat mengendalikan motor.
Jika dihadapkan pada situasi tidak terduga dan memerlukan pengereman, jaga arah roda motor tetap berada pada keadaan lurus agar keseimbangan tetap terjaga dan memastikan traksi maksimal pada ban motor saat melakukan pengereman.
Saat berhadapan dengan situasi darurat, jangan panik atau senewen. Dan tetap ingat pengereman harus dilakukan secara bertahap.
Misalnya, menarik tuas rem depan disusul dengan tuas rem belakang dengan bertahap dan interval yang konstan agar kecepatan motor menurun secara bertahap tanpa mengunci roda atau menghindari kampas rem menjadi panas.
Menjaga jarak antar kendaraan sangat krusial untuk memberi waktu pengambilan keputusan pengereman yang baik.
Pada umumnya jarak pandang mata normal seseorang sejauh 30 m. Jarak ini merupakan situasi ideal untuk dapat membaca, memprediksi, dan mengambil keputusan saat berkendara.
Dalam kondisi jalan normal, seseorang dapat merespon kondisi mulai dari menangkap sinyal hingga melakukan pengereman (misalnya terhadap lampu merah dan anjuran lalu lintas) dalam waktu yang lebih cepat dibandingkan kondisi tidak terduga.
Seringkali saat dihadapkan pada kondisi mengejutkan seperti ada orang menyeberang mendadak atau kendaraan yang memotong arah, nah, pengemudi butuh waktu lebih lama, dimana pengendara biasanya akan mencerna sinyal bahaya dalam waktu 1.5 detik dan memutuskan untuk melakukan pengereman pada detik berikutnya.
Faktor lainnya seperti kondisi jalan kering atau basah, bobot kendaraan, hingga tingkat visibilitas semuanya akan menjadi faktor pertimbangan sebelum mengambil keputusan di jalan.
Jarak aman antar kendaraan sebaiknya dijaga dalam rentang 2-3 detik sesuai dengan kecepatan. Semakin cepat kendaraan, semakin jauh jarak yang harus dijaga antar kendaraan.
Untuk mengetahui jarak aman yang sebaiknya diterapkan, pengendara dapat memperhatikan angka kecepatan sepeda motor seperti yang ada pada speedometer digital Nex Crossover.
Motor yang digunakan dalam aktivitas harian perlu perhatian berkala khususnya pada alat kendali dan ban.
Di awal berkendara lakukan tes pengereman depan dan belakang untuk memastikan tiap rem dapat menghentikan motor dengan baik saat melaju.
Selain itu setiap minggunya pemeriksaan tekanan dan tapak ban juga baik untuk dilakukan sehingga dapat mengantisipasi resiko yang bisa timbul akibat ban yang telah berdegradasi kualitas.
Pemilik motor juga dianjurkan untuk melakukan service berkala ke bengkel resmi yang dapat menjamin kualitas alat, teknisi, dan orisinalitas parts yang digunakan.
Sebelum berkendara, pastikan selalu konsisten melakukan service berkala ke bengkel AHASS resmi menjaga kondisi motor tetap prima, dan fitur dan komponen sepeda motor bisa bekerja secara optimal.
Ada baiknya memanfaatkan pula layanan booking service dan layanan kunjung AHASS untuk kebebasan waktu dalam melakukan service.*