Ban motor merupakan komponen motor yang wajib diperhatikan oleh para pengguna kendaraan bermotor, agar bisa meningkatkan keamanan dan juga keselamatan dalam berkendara.
Fungsi ban pada sepeda motor yang terakhir adalah akan menentukan kontrol kemudi. Hal ini sangat erat kaitannya dengan kemampuan motor untuk melakukan manuver (berbelok/menentukan arah sepeda motor) serta kestabilan dalam berkendara. Baik kecepatan rendah, sedang, maupun kecepatan tinggi, ban harus dapat diandalkan. Nah, melihat pentingnya fungsi ban, maka pengguna sepeda motor harus aware terhadap kondisi ban. Sebetulnya, apa saja sih yang harus diperhatikan agar ban dapat berfungsi dengan baik? Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan:
Secara garis besar, penggunaan ban ada dua jenis medan, yaitu medan on road dan medan off road. Sepeda motor yang dilengkapi dengan ban on road dapat melahap berbagai kondisi jalan, baik jalan aspal, jalan paving, jalan beton, jalan tanah liat, atau tanah biasa/gravel. Ban on road adalah ban yang biasa digunakan sepeda motor di kebanyakan motor cub seperti Honda Supra, Honda Matic, maupun Motor Sport seperti CB150. Ban tipe on road harus siap digunakan untuk melahap berbagai cuaca, baik saat panas terik maupun di saat kondisi hujan. Ban tipe ini biasanya dilengkapi pola garis (bisa satu atau lebih garis di tengah dengan garis-garis yang menyilang dari tengah ke tepi ban). Jadi, saat kondisi hujan, pola garis tersebut salah satunya berfungsi untuk mengalirkan air dari bagian tengah ban ke samping/belakang, sehingga ban tetap memiliki kontak yang baik dengan jalan.
Ada juga sepeda motor yang dilengkapi ban off road seperti yang terpasang di Honda CRF150L , yang mana ban-nya selain dapat digunakan di medan on road juga dapat digunakan di medan off road. Ban ini sering juga disebut ban tahu karena pola-nya yang berbentuk kotak-kotak besar seperti tahu dan ketebalan pola-nya juga jauh lebih tebal dibandingkan ban on road. Ban saat ini didesain dengan dipompa angin ke dalam-nya, ini salah satunya untuk memaksimalkan penyerapan guncangan serta menjaga kontak ban yang maksimal dengan jalan/aspal.
Tentunya salah satu faktor penting yang harus dijaga adalah tekanan ban. Pengendara harus menjaga tekanan ban sesuai dengan rekomendasi/tekanan standar-nya. Biasanya ban depan tekanan standarnya 29-33 Psi dan belakang biasanya 29-33 Psi. Ukuran tekanan ban biasanya terdapat di swing arm sepeda motor (sport & cub) serta di tengah legshield pada motor matic, berupa stiker putih. Pengguna sepeda motor sebaiknya memeriksa tekanan ban secara berkala, satu kali setiap minggu.
Selain jenis dan tekanan ban, keausan ban juga memiliki peranan penting agar ban dapat bekerja maksimal. Keausan ban yang melebihi batas akan menyebabkan ban tidak dapat beroperasi dengan maksimal, yang tentunya akan mengurangi kenyamanan dan berpotensi membahayakan pengendara (karena traksi yang berkurang & compound ban sudah pada lapisan yang berbeda). Untuk mengetahui ban masih layak digunakan (dari segi keausan) atau tidak, ada yang namanya tire wear indicator (TWI: indikator/tanda batas keausan ban). Di bagian dinding luar dekat bagian alur terdapat segitiga kecil, yang apabila ditarik ke bagian tengah ban, maka bagian pola ada yang lebih menonjol (biasanya lebar/panjang sekitar 2mm). Apabila permukaan luar ban sudah rata dengan bagian yang menonjol di pola, maka itu tandanya keausan ban sudah maksimal, artinya sudah waktunya ganti ban.
Sebagai tambahan, penting untuk memilih ban yang sesuai dengan spesifikasi dan teknologi terbaru untuk memastikan performa terbaik. Salah satu pilihan yang patut diperhatikan adalah Honda Tire, yang didesain khusus dengan berbagai teknologi canggih:
Dan sebaiknya selalu jadwalkan perawatan rutin di bengkel AHASS. Lakukan pemeriksaan sekaligus perawatan motor dan ban secara berkala di bengkel AHASS agar seluruh fitur dan komponen sepeda motor, termasuk ban, tetap bisa bekerja secara optimal. Ada baiknya memanfaatkan pula layanan booking service dan layanan kunjung AHASS untuk kebebasan waktu dalam melakukan service.