Busi pada kendaraan bermotor berfungsi untuk meneruskan tegangan listrik yang disalurkan oleh koil pengapian (ignition coil) menjadi percikan api untuk membakar campuran udara dan dan bensin di ruang bakar. Seperti layaknya komponen motor lainnya, busi juga memerlukan perhatian dan perawatan agar kondisi dan kinerjanya tetap optimal. Jika dibiarkan dalam kondisi buruk, kinerja busi bakalan tidak sempurna dan pasti langsung mengganggu performa sepeda motor dan mengurangi efisiensi bahan bakar
Mau taukah bagaimana tanda-tanda kondisi busi pada sepeda motor sudah aus dan rusak. Simak berikut ini:
Tanda-tanda busi mulai ngadat dan paling mudah dikenali adalah mesin motor sulit dihidupkan, baik ketika dihidupkan dengan menggunakan elektrik starter maupun diengkol.
Umumnya hal ini bisa terjadi karena percikan api yang dihasilkan oleh busi tidak mencukupi untuk memicu pembakaran di dalam mesin. Nah, inilah tanda utama bahwa busi harus segera diganti.
Ketahuilah, jika kondisi busi sudah aus, maka sangat jelas bakal mempengaruhi performa mesin sepeda motor secara keseluruhan. Antara lain adanya penurunan tenaga atau sulit berakselerasi dengan cepat.
Efeknya, mesin terasa lebih lemah saat pada posisi menanjak atau saat berakselerasi di kecepatan tinggi. Ini terjadi karena terdapat perubahan jarak antara elektroda dan massa (ground) pada busi.
Dipastikan boros bensin. Karena konsumsi bahan bakar tanpa sadar mendadak meningkat. Ketika busi mengalami keausan dan menghasilkan kondisi misfire, membuat proses pembakaran tidak sempurna.
Banyak bahan bakar yang terbuang sia-sia saat kondisi tersebut terjadi, pada akhirnya akan menyebabkan endapan kotoran terbentuk pada ujung insulator busi atau elektroda.
Coba perhatkan baik-baik, saat mesin sepeda motor saat dihidupkan. Pada sepeda motor yang memiliki silinder lebih dari satu, suara mesin bakal terdengar tidak halus atau kasar dan muncul muncul getaran yang tidak biasa, salah satu kemungkinan penyebabnya adalah kerusakan pada busi.
Sebagai acuan menentukan waktu kapan saat tepat mengganti busi adalah dapat mengambil patokan jumlah km yaitu ketika kendaraan dari 0 km mencapai 8.000 km atau 8 bulan (Kelipatan 8.000 periodik penggantian busi).
Alasannya, busi yang rusak bisa berpengaruh terhadap fungsi silinder motor. Keadaan ini sering disebut sebagai mesin pincang dan sebaiknya segera membawa motor ke bengkel untuk mencegah terjadinya kerusakan lebih lanjut.
Jika tanda-tanda di atas mempengaruhi kinerja motor artinya, sudah saatnya berkunjung ke bengkel AHASS. Lakukan pemeriksaan sekaligus perawatan motor berkala secara rutin di bengkel AHASS agar seluruh fitur dan komponen sepeda motor termasuk ban tetap bisa bekerja secara optimal.Artinya
Ada baiknya memanfaatkan pula layanan booking service dan layanan kunjung AHASS untuk kebebasan waktu dalam melakukan service.***